Minggu, 24 April 2011

Dari Lelaki, untuk Wanita Indonesia




Wanita terhormat bukan karena ia sama dengan lelaki
Justru karena ia berdiri anggun pada posisi sucinya sebagai wanita yang kan mendukung suaminya untuk mewujudkan syurga sebelum syurga melahirkan dan mendidik putera puterinya yang kelak kan menjadi pemimpin bangsa yang berakhlakul karimah besarnya suatu bangsa karena jasa para wanita, hancurnya pun atas partisipasi wanita

Kemuliaan wanita ada pada kelembutannya
Kelembutan yang membuat anaknya mengerti apa arti mencintai dan menyayangi Ketangguhan wanita ada pada kesabarannya
Kesabaran dalam melayani suami dan mendidik anak-anaknya

Lalu pertanyaannya, bolehkah wanita berkarya?
Di zaman sahabatpun banyak wanita yang berkarya
namun tetap memahami apa kodratnya sebagai seorang Ibu

Jika hari ini banyak anak yang sulit diatur atau keluarga hancur,
mari kembali introspeksi...
Sudah sejauh mana kita menghargai wanita
Dan sudah sejauh mana wanita menghargai eksistensi dirinya di dunia ini Tiadalah generasi bangsa bangkit, kalau tidak dimulai dari pembenahan orang tuanya Maka, jadilah pribadi yang baik dan mulia
Karena kita semua mempunyai peran mulia dalam kehidupan wanitanya Jadilah wanita pemulia lelaki
dan lelaki pemulia wanita
Karena didalamnya, Syurga itu ada.. Baiti Jannati..

Anak lelaki akan belajar bagaimana memperlakukan istrinya kelak,
dari sejauh mana sang ayah memuliakan dan menghargai bundanya
Anak wanita akan belajar bagaimana menjadi wanita mulia
dari sejauh mana sang ibu taat dan mendukung ayahnya

Mari jadikan momentum Hari Kartini sebagai momentum pembenahan keluarga karena dari sinilah pemimpin dunia itu dicetak
dari keluargalah prisnsip-prinsip itu ditanam

Selamat hari Hartini, untuk seluruh wanita yang memberdayakan dan mencerahkan.. "Habis gelap, terbitlah terang"

0 komentar:

Posting Komentar

 
;