CATATAN
HIDUP SEORANG PEMIMPI(N) DI TAHUN 2013
Kutuliskan
cerita hidupku dalam sebuah bingkai kecil. Ya, disinilah Aku menuliskan cerita
hidupku. Sudah dua tahun Aku menuliskan cerita hidupku dalam bingkai kecil ini.
Dan nampaknya, hal ini akan menjadi suatu rutinitas bagiku untuk merangkum
seluruh kegiatan yang telah Aku lakukan selama setahun penuh.
Tahun 2013,
menjadi tahun yang memiliki arti tersendiri seperti tahun-tahun sebelumnya.
Jika ditahun-tahun sebelumnya Aku lebih berkutat kepada urusan lomba, magang,
cinta, dsb. Tahun ini Aku menekankan pada aspek pendidikan dan persahabatan.
Karena di Tahun inilah, Aku berhasil mewujudkan cita-citaku untuk menjadi
bagian dari sebuah perguruan tinggi terbaik bangsa ini, UGM. Namun harus
meninggalkan dua orang sahabatku yang juga ingin menjadi bagian dari UGM.
Namun untuk
sampai kepada bagian itu, Aku ingin mengajak teman-teman semua mengetahui
sedikit kisah hidupku yang tidak pernah terpublikasikan sebelumnya baik dari
penuturan mulutku secara langsung atau segala status ataupun tweet yang
bersumber dari sosial mediaku.
Diawal tahun ini,
Aku yang sudah duduk dibangku kelas IV, SMKN 26 Jakarta memiliki tanggung jawab
moral untuk mendidik adik-adik kelasku dalam rangka mengikuti suatu event
bernama SIMBIZ 2013. Mungkin teman-teman yang sudah sering membaca blogku atau
yang telah mengenalku sudah tidak asing dengan event tersebut. Tetapi acara
tahun ini sangatlah berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun ini bukan
hanya perlombaan menggunakan website JA TITAN saja, tetapi ada rangkaian acara
lainnya. Sehingga membuat mereka harus berjuang ekstra keras untuk meraih juara
pertama kembali bagi SMKN 26 Jakarta seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hari itu Sabtu,
tanggal 18 Januari 2013. Kebetulan pada hari itu juga akan ada acara perpisahan
bagi Mr.Taufiq yang akan melanjutkan studi S2 nya di New South Wales
University. Perlu kalian ketahui bahwa dia sudah beberapa kali tampil di acara
TV, seperti: Kick Andy di Metro TV dan Ymail di ANTV.
Dialah orang yang telah menginspirasi hidupku untuk dapat berbuat lebih dan lebih dan jangan cepat berpuas diri. Keterbatasan yang dimilikinya membuatku harus bisa melebihi pencapaiannya. Itulah tekad yang selalu tertanam dijiwaku. Aku mengingat betul setiap saat dia mengajarkanku di kelas les Bahasa Inggris. Setiap pertemuan bersamanya selalu ada ilmu yang bermanfaat, canda tawa serta nasihat-nasihat bijak yang keluar dari mulutnya. Dan karena luar biasanya dia, kurelakan untuk hujan-hujanan mengendarai sepeda motor dijalanan Ibukota walau disaat yang sama, Aku memiliki tanggung jawab untuk menemani adik-adik kelasku yang berlomba.
Senang saat
bisa melihatnya sebelum terbang ke Australia. Dan mungkin karena kehebatan yang
dimilikinya, dia begitu dicintai oleh murid-muridnya, termasuk Aku. Kemudian
setelah acara itu selesai, Aku kembali ke tempat perlombaan. Dan keesokan
harinya saat pengumuman kudapati adik kelasku hanya meraih juara 6. Agak
sedikit mengecewakan namun perjuangan mereka patut diapresiasi.
Sejak bulan
Januari inipun, Aku mendapat kepercayaan untuk membantu Bu Wahyu, selaku guru
yang bertugas menginput data ke PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa). PDSS
adalah suatu sistem yang dibuat oleh pemerintah untuk proses SNMPTN tahun 2013.
SNMPTN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana hanya ada jalur
undangan didalamnya. Sehingga jika kita gagal dalam SNMPTN nanti, kita harus
melewati ujian bernama SBMPTN sebagai pengganti SNMPTN tertulis ditahun
sebelumnya. Karena pada saat itu Bu Wahyu dalam kondisi hamil tua, Aku jalankan
amanah tersebut dengan sebaik-baiknya karena hanya Akulah harapan bagi
teman-temanku yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Aku
yang sejak awal berniat untuk melanjutkan perguruan tinggi telah mengetahui
seluk beluk proses seleksi penerimaan mahasiswa baru sehingga jika
teman-temanku bertanya mengenai hal itu, aku mampu menjelaskannya secara detail
sehingga mereka paham.
Pada awal bulan
Februari ku dengar kabar bahwa nenekku yang ada di Lampung sedang sakit dan
sakitnya ternyata parah. Seminggu lamanya nenekku berobat di Lampung, namun RS
pemerintah terbaik di Lampung pun tidak mampu untuk menyembuhkannya. Aku yang
pada saat itu sedang disibukkan dengan Uji Kompetensi di perusahaan dan
berusaha menyelesaikan Makalah sekaligus Proposal untuk dipresentasikan
dihadapan pembimbing dan adik-adik kelasku harus menunggu sampai selesai semua
pekerjaanku.
Disela-sela
waktu itu, aku yang sangat berambisi untuk masuk ke perguruan tinggi menyempatkan
diri membuat sebuah artikel yang kemudian dimuat oleh okezone.com dengan judul
“Bagaimana peluang siswa SMK dalam SNMPTN 2013”. Hal ini didasarkan atas
kecilnya peluang bagi siswa SMK yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan
tinggi. Nampaknya terdapat diskriminasi sistem terhadap pelajar SMK. Karena
latarbelakang itulah aku membuat artikel tersebut. Selama satu bulan, artikel
tersebut menjadi pusat perhatian di okezone.com dengan meraih komentar
terbanyak sekaligus menjadi Top Artikel.(Artikel disini: Bagaimana Peluang Siswa SMK Dalam SNMPTN 2013).
Akhirnya setelah
seminggu lamanya nenekku dirawat di RS pemerintah terbaik di Lampung, mereka
merujuk nenekku untuk berobat ke Jakarta. Sehingga pada tanggal 16 Februari aku
yang sudah menyelesaikan semua tugasku langsung pulang ke Lampung bersama Ibu
dan adik dari nenekku yang tinggal di Jakarta untuk membawanya berobat di
Jakarta. Sesampainya disana kudapati kondisinya yang membaik. Kabar dari
tanteku yang menyatakan bahwa nenekku tidak mau makan ditepis oleh sikapnya
yang bersedia untuk makan ketika aku dan Ibuku juga adik dari nenekku datang.
Kuketahui bahwa
nenekku menderita tumor ganas di punggungnya dan kondisinya sangat kronis. Ditambah
dia juga menderita batuk berdarah. Namun kulihat dari garis diwajahnya
menandakan bahwa masih terdapat semangat untuk hidup. Karena aku begitu senang
saat dia masih mampu duduk dan merespon setiap perkataanku dengan baik,
kuberanikan diri untuk menelpon ayahku yang kebetulan tidak bisa datang ke
Lampung karena sedang sakit juga di Jakarta. Lalu kuberikan HP ku kepada
nenekku agar dia bisa berkomunikasi dengan ayahku. Aku memperhatikannya dengan
rasa optimis bahwa setelah nenekku berobat di Jakarta, pasti dia akan sembuh.
Aku hanya
menginap satu malam di Lampung. Minggu pagi kami semua berangkat ke Jakarta.
Bedanya Ibuku dan beberapa adik dari nenekku naik mobil sewaan menuju Jakarta, sedangkan
aku dan pamanku naik angkutan umum. Mereka telah tiba di Jakarta pukul 21.00
WIB dan aku baru sampai pukul 01.30 WIB. Ku ketahui bahwa sebelum nenekku
dibawa ke RS Koja tempatnya dirawat, dia sempat mampir kerumahku untuk bertemu
dengan ayahku, anaknya pertamanya.Ibuku yang kemudian menjaganya di RS bersama
dengan pamanku.
Keesokan
paginya aku harus pergi magang, seperti hari-hari biasanya. Aku bukanlah tipe
orang yang menyepelekan pekerjaan. Aku selalu memberikan yang terbaik kepada
lembaga atau institusi yang menjadi tempatku berpijak. Hari itu aku bertugas di
PT. Kabel Metal, Cakung dan mendapat giliran pergi bersama Mas Budi, seniorku
di Jasatel. Sejak awal pergi ke kantor aku selalu memikirkan keadaan nenekku. Saat
di busway contohnya, aku selalu memegang erat hp-ku untuk mengetahui kabar
terbaru dari Ibuku mengenai nenekku.
Ibuku yang
setiap pagi harinya mengajar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dirumahku harus
pulang. Sehingga yang bertugas mengawasi nenekku hanyalah pamanku. Akhirnya perjalanku
sampai ditempat tujuan. Aku berjalan melewati pintu utama yang bersensor
sehingga aku tak perlu repot-repot membuka pintu untuk berbicara kepada receptionist untuk bertemu dengan
penanggung jawab IT bahwa akan terjadi pemasangan antena point to point baru di
dalam gedung tersebut.
Hari itu pun
terasa panjang bagiku saat aku sampai di tempat lokasi harus menunggu
penanggung jawab IT dari PT tersebut yang sedang rapat. Karena hal itu, aku dan
Mas Budi harus menunggunya cukup lama di depan meja receptionist. Aku sibuk
membaca koran, dan Mas Budi sibuk memainkan HP nya. Namun sungguh aku dan Mas
Budi dikagetkan oleh pintu utama bersensor yang tiba-tiba terbuka dengan
sendirinya. Awalnya aku menganggap hal itu biasa, selang beberapa menit
kemudian pintu itu kembali terbuka untuk kedua kalinya. Aku merasakan sesuatu
yang tidak beres telah terjadi. Perasaanku mengenai keadaan nenekku menjadi tidak
menentu. Namun aku mencoba untuk menenangkan diri dengan mencari makan siang
keluar bersama Mas Budi dan kemudian Sholat Dzuhur.
Saat aku
melaksanakan Sholat Dzuhur tiba-tiba ada sms yang datang sehingga membuatku
sedikit tidak khusuk. Tetapi setelah sholat aku tidak langsung membuka hp di
kantungku untuk melihat sms yang masuk. Aku berdo’a untuk kesembuhan nenekku. Setelah
selesai berdo’a, barulah kubuka sms itu. Ternyata sms itu berasal dari Ibuku.
Dia mengabarkan bahwa nenekku telah meninggal dunia dan pada siang itu pula,
keluarga besarku langsung membawa jasad nenekku kembali ke Lampung untuk
dimakamkan disana disamping mendiang kake buyutku. Siang itu seolah menjadi bisu.
Langit-langit Cakung tidak menunjukkan sinarnya.Air mata mulai menetes
dipipiku, dan Mas Budi yang melihatku menangis bertanya mengenai keadaanku. Aku
katakan kepadanya bahwa nenekku telah meninggal, dan dia turut berduka cita
atas hal itu. Kemudian dia menyuruhku pulang bersama dengan supir kantor yang
ikut bersamaku, Pak Chaerul. Namun aku yang pada saat itu sedang bertugas
haruslah bertindak layaknya seorang pekerja profesional. Aku tidak mungkin
membiarkan Mas Budi bekerja sendirian disana. Kuurungkan niat untuk langsung
pulang kerumah dan melanjutkan pekerjaan. Mungkin hal ini sangatlah jahat dalam
kacamata kalian, tapi aku yakin nenekku akan jauh lebih bangga saat aku dapat
bersikap bijak dan mampu menempatkan diri, karena disisi lain ada orang yang
sedang membutuhkan tenaga dan pertolonganku dalam pekerjaan.
Ku kirimkan
do’a untuk nenek tercinta setiap sehabis sholat wajibku. Semoga Allah SWT
menempatkanmu dalam balutan cinta nan kasih sayang disisinya.
Selanjutnya
kita bergerak ke bulan Maret. Pada tanggal 4 Maret 2013 aku menghadapi Ujian
Nasional Praktek. Kali ini kami diharuskan membuat suatu rangkaian Running LED dengan
menggunakan mikron AT89S51. Cerita sebelum ujian ini terbilang lumayan panjang.
Setelah sekian banyak kami mengulang dan mencoba membuat rangkaian tersebut dan
berunjung pada kegagalan. Kutemukan solusinya dengan cara belajar dari temanku
yang bersekolah di SMKN 39 Jakarta, Fendy namanya. Kemudian aku berhasil membuat
layout tersebut walaupun agak serupa dengan miliknya. Selanjutnya kuberikan
kepada teman-temanku agar kita semua bisa lulus Ujian ini. Ternyata temanku,
Bayu juga berhasil membuat layout. Dia jauh lebih hebat, karena berhasil
membuatnya melalui usahanya sendiri tanpa bertanya kepada teman-teman dari
sekolah lain. Sehingga kelas kami mempunyai dua contoh layout yang dapat
dipergunakan saat ujian.
Tiga hari (4-6
Maret 2013) lamanya untuk pelaksanaan ujian. Dan aku mendapat giliran di hari pertama.
Terdapat dua ruang yang terdiri dari enam orang setiap ruangnya. Ujian Nasional
Praktek pun berjalan dengan sangat mulus. Aku berhasil menjadi yang tercepat
diruanganku. Bukan hanya cepat, tetapi hasil yang didapat juga memuaskan. Aku
sangat bersyukur, karena usahaku yang sungguh-sungguh selalu menghasilkan
sesuatu yang sangat bermanfaat bukan saja untuk diriku pribadi, melainkan orang
lain yang ada disekitarku.
Kini telah
memasuki bulan April. Ini adalah bulan terakhirku menjadi bagian dari PT. Berca
Hardaya Perkasa. Aku yang sudah bekerja selama sebelas bulan di perusahaan ini
telah berhasil mengumpulkan uang yang kira-kira cukup untuk digunakan membeli
sebuah sepeda motor bekas yang layak pakai. Aku kemudian meminta dicarikan
sebuah sepeda motor bekas dengan harga sekitar lima juta rupiah kepada supir
perusahaan lainnya yang bernama Bang Jay. Perilaku yang agak usil juga sangat
dekat dengan seluruh pekerja kantor khususnya bagian teknisi membuat aku begitu
bersahabat dengannya walau jarak usia terbilang jauh.
Dalam waktu
yang singkat dia berhasil menemukan sepeda motor bermerk Vega R Tahun 2010
dengan harga yang pas dengan keuanganku. Kemudian terjadilah kesepakatan
diantara kami. Aku mempercayakannya sebagai media penyambung antara aku dengan
si penjual motor. Karena dia mengatakan bahwa si penjual motor adalah teman
dekatnya yang sedang membutuhkan uang. Sehingga pada tanggal 24 April 2013, aku
memberikannya uang sebesar dua juta rupiah sebagai DP dari motor tersebut
sesuai dengan permintaannya. Bang Jay mengatakan bahwa sisanya sebesar tiga
juta rupiah, nanti saja diberikannya saat serah terima motor, karena motor ini
masih harus diurus surat BPKP nya yang masih ada di dealer karena belum lunas. Mengapa
aku memilih motor itu karena aku ingin membantu temannya yang sedang kesusahan
disamping aku juga ingin mendapatkan motor yang masih terbilang bagus dengan
harga lumayan murah.
Aku terakhir
bekerja disana adalah tanggal 26 April, dan bang Jay menjanjikan akan
memberikan sepeda motornya dihari itu. Namun yang terjadi adalah dia tidak
membawa motor tersebut. Sampai akhirnya aku sudah berhenti untuk bekerja disana
dan dia selalu berjanji akan memberikannya dalam waktu secepatnya. Kemudian dua
minggu setelah aku memberikan DP sebesar dua juta, dia mengatakan bahwa dia
tertipu oleh temannya. Teman dekatnya itu membawa kabur uangku beserta uangnya
menurut perkataannya. Entah itu hasil rekaya dirinya ataupun bukan, uang itu
tidak pernah kembali ketanganku hingga hari ini walaupun setiap kukabari Bang
Jay, dia selalu berjanji untuk secepatnya mengganti uang milikku, hasil jerih
payahku menabung seluruh gajiku selama aku magang disana. Biar Tuhan yang mampu
membalas semua perbuatan ini kepadaku. Ternyata kesan terakhirku terhadap
perusahaan berujung kurang manis karena masih menyimpan sedikit luka. Walau
begitu aku tetap merasa bahagia bisa mengenal orang-orang yang ada didalamnya. Mereka
telah menerimaku sebagai siswa magang dengan sangat baik.
Kemudian
memasuki bulan Mei, aku tidak sabar menunggu hasil Ujian Nasional Tertulis yang
masih menjadi misteri selama setahun ini. Jadwalnya adalah tanggal 24 Mei 2013.
Hari yang kutunggu itu tiba. Rasa hati ingin mengetahui berapakah hasil usahaku
dalam mengerjakan soal ujian akan segera terungkap. Namun ternyata pada hari
itu kami belum mampu mengakses nilai melalui web smkdki.net. Entah apa
maksudnya, adikku yang juga akan lulus SMK denganku ditahun ini telah
mengetahui nilainya. Padahal dia baru mengerjakan lembar ujian sebulan yang
lalu, tetapi aku yang sudah melaksanakannya setahun yang lalu harus gigit jari
tatkala belum saatnya untuk mengetahui hasil ujian tersebut.
Keesokan
harinya aku dan teman-teman jurusan teknik elektronika industri berangkat
menuju pulau tidung, kepulauan seribu selama dua hari kedepan. Rencana ini
telah dibangun sekian lama. Total 22 orang ikut dalam barisan ini. Disana kami
melakukan banyak hal. Bersenda gurau sambil menikmati pulau tidung. Melompat
dari atas Jembatan Cinta dan menyelami laut Jawa.
Pada malam harinya kami
membuat api unggun dan membakar ikan dipinggir pantai. Nuansa yang kental akan
persahabatan terasa disana. Rasanya ini akan menjadi momen terbaik sebelum kita
akan meninggalkan seragam putih abu-abu ini. Akhirnya kami harus pulang dari
momen tak terlupakan itu. Ketika perjalanan pulang ditengah laut, temanku Tias
mengatakan bahwa anak-anak SMKN 26 Jakarta telah mengetahui niali UN. Kemudian
dengan membuka nilainya terlebih dahulu melalui kode peserta UN. Kode peserta
UN khusus sekolahku berubah, yang tadinya kode sekolah 901 diganti menjadi 255.
Untuk nomer pesertanya tetap. Alhamdulillah, Tias mendapat nilai 36 koma
sekian. Aku yang sudah belajar sungguh-sungguh pada saat itu semakin yakin
bahwa nilaiku mampu mendekati sempurna. Kemudian giliran Fikar mencoba. Dia
yang termasuk dalam barisan siswa berprestasi dikelasku mendapat nilai 38,05.
Wow, sungguh luar biasa. Kemudian aku meminta Tias untuk membuka hasil punya,
dan syukur Alhamdulillah, hasil yang kuraih melebihi milik Fikar. Aku mendapat
nilai 38,62. Setelah sekian lamanya aku menunggu hasil ujian tersebut, akhirnya
jawaban tersebut muncul dan aku berhasil mendapatkan nilai tinggi.
Tetapi
kemudian sahabatku, Rizki membuka hasilnya, ternyata dia jauh lebih tinggi
daripada nilaiku. Aku bahagia, dia mendapat nilai 39,20. Pencapaian yang luar
biasa. Aku bangga melihat hasil yang dicapai oleh teman-temanku begitu
memuaskan, begitu pula dengan hasilku. Kuucapkan terima kasih kepada Allah SWT.
Memasuki bulan
Juni 2013, ini adalah bulan yang sangat penting dan akan menjadi fenomenal
dalam perjalanan hidupku. Tanggal 8 Juni 2013 adalah pengumuman SNMPTN. Aku
berharap dapat menjadi bagian dari Ilmu Komunikasi atau Ilmu Politik UI sebagai
perguruan tinggi pilihan pertamaku. Namun ternyata hasil tidak sesuai dengan
keinginanku. Aku harus mencobanya lagi pada kesempatan kedua yakni di SBMPTN
karena aku gagal. Beruntung, aku telah mempersiapkan hal terburuk mengenai
diterima atau tidaknya aku dalam SNMPTN. Kebanyakan dari teman-temanku
kelabakan karena mereka hanya berharap pada SNMPTN dan belum belajar secara
maksimal untuk SBMPTN. Oleh karena itu, aku tidak merasa terlalu bersedih untuk
kegagalanku disini walau agak kecewa.
Aku yang merasa
sedikit kecewa dengan hasil ini berputar haluan di SBMPTN. Semula aku berniat
menjadi bagian dari UI, namun aku malah beralih kepada UGM. Pilihanpun berubah
yang awalnya menginginkan Ilmu Komunikasi UI menjadi Ilmu Hubungan
Internasional UGM dipilihan pertama. Selanjutnya aku memilih Ilmu Pemerintahan
UGM di posisi kedua dan Ilmu Ekonomi Syariah UI di posisi ketiga. SBMPTN yang
akan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Juni akan menguras tenagaku. Aku yang selama
6 bulan terakhir setiap pagi harinya mengerjakan soal di masuknegeri.com
melalui komputer kantor dan malam hari sepulang dari bekerja selalu belajar
dengan sungguh-sungguh. Aku telah belajar banyak dari soal-soal SNMPTN tertulis
tahun-tahun sebelumnya juga materi yang didapat dari akun zenius.net milik adik
sahabatku (Akmal) sewaktu SMP, Irfan dan juga mengikuti berbagai try out bagi
yang diadakan secara langsung maupun online membuat aku siap 100% untuk
menghadapi soal SBMPTN.
Akhirnya tiba
saatnya SBMPTN, dan kuyakinkan diriku bahwa aku mampu mengerjakan soal itu
dengan sebaik mungkin. Cita-citaku menjadi seorang presiden dengan cara
mengenal secara mendalam apa itu ilmu sosial dan politik harus segera menjadi
kenyataan. Selesainya dari tes itu, aku menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
Kemudian pada
tanggal 15 Juni 2013, Aku dan Rizki diundang ke Balai Kota Jakarta, tempat
Gubernur DKI Jakarta berkantor. Pada hari itu, Aku dan Rizki terpilih menjadi
peraih UN SMK terbaik di DKI. Aku yang berada pada posisi tiga sedangkan Rizki
di posisi pertama. Dan pada hari itu tak kusangka, Aku mendapatkan sebuah
laptop yang kemudian aku gunakan untuk menulis catatan hidup ini. Senang sekali
rasanya berhasil mendapatkan sesuatu yang tak pernah sebelumnya Aku pikirkan.
Aku hanya menjalankan semua tugasku dengan sebaik mungkin dan ternyata semua
itu tidak berakhir sia-sia. Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas usaha
yang kuperbuat.
Pada tanggal 22
Juni, itulah hari dimana aku diwisuda. Setelah perjalan panjang selama 4 tahun
belajar di SMKN 26 Jakarta, hari ini aku dinayatak lulus. Waktu yang begitu
cepat sangat terasa. Masing-masing dari kita saling bercerita akan apa saja
yang terjadi selama 4 tahun bersama. Sungguh perjalanan yang menyenangkan di
Sekolah ini. Tidak ada kata yang dapat menggambarkan kebagahiaan ini.
Pada tanggal 27
Juni pagi, kudapati bahwa aku lolos seleksi berkas PBUTM (salah satu jalur UM
UGM), dan tes selanjutnya yang berupa tes TPA hanya akan dilaksanakan di UGM
pada tanggal 30 Juni. Sehingga aku harus secepatnya pergi menuju Jogja. Aku
yang belum pernah ke Jogja sama sekali kebingungan. Segera kuhubungi Rizki dan
Yuyu mengenai hal ini karena kebetulan mereka juga ikut serta dalam seleksi
ini. Dan untungnya, mereka berdua lolos ditambah seorang lagi temanku, Agnes.
Sehingga sore harinya aku dan ketiga temanku ini langsung menuju Jogja. Kebetulan
Yuyu memiliki teman SMP nya dulu yang saat ini berkuliah di UGM sehingga kami
semua bisa singgah ditempatnya untuk beberapa hari kedepan selama di Jogja.
Setelah
melewati perjalanan panjang selama 15 jam. Akhirnya aku tiba di Jogja. Kota
yang sudah dibenakku akan menjadi kota tempatku meneruskan pendidikan tinggi. Suasana
yang bersahabat dan cocok untuk belajar membuatku seolah tak mau pulang dan
ingin berlama-lama ditempat ini. Dan pada tanggal 30 Juni, kuikuti tes tersebut
dengan sangat baik. Aku begitu yakin dengan setiap pekerjaanku karena aku
selalu memberikan yang terbaik dalam setiap usahaku.
Akhirnya aku
pulang ke Jakarta yang sudah memasuki bulan Juli dengan wajah penuh harapan untuk
dapat berkuliah di UGM. Namun hari minggu ini, tepatnya tanggal 7 Juli, ada
satu tes terkahir, yaitu UM UGM. Aku yang begitu inginnya masuk UGM setelah mengalami
kegagalan masuk UI pada SNMPTN lalu mengikuti seluruh proses seleksi UGM.
Pada hari sesaat
aku sampai dirumah, nenekku (dari Ibu) jatuh sakit sehingga harus dibawa ke RS
Koja. Yah, lagi-lagi nenekku. Aku yang tidak inging kehilangannya juga
menjaganya di RS selama beberapa hari. Tiada henti-hentinya Aku bergerak dari
sana-kesini. Menjaga sambil belajar mempersiapkan UM UGM. Beruntung keadaannya
membaik di kemudian hari.
Tanggal 7 Juli
telah kulewati dengan baik. Aku menjawab soal yang kuyakini kebenarannya.
Jumlahnya sudah terbilang banyak sehingga Aku yakin bisa diterima di UGM jika
SBMPTN ku gagal. 8 Juli, sehari setelah melaksanakan UM UGM adalah pengumuman
SBMPTN. Begitu derasnya tekanan yang masuk ke dalam tubuhku. Berhasil atau
tidaknya Aku menuju PTN ditentukan pada hari ini. Kutunggu harap-harap cemas
sambil berdo’a. Pukul 17.30 WIB Aku beranikan diri membukanya dan
Alhamdulillah, Aku diterima di UGM, dipilihan kedua, prodi Ilmu Pemerintahan. Segara
aku bersujud syukur dan memeluk adikku (nufus).
Kutelpon Ibuku dan dia merasa
bahagia mendengarnya. Mungkin bagi kalian ini agak berlebihan, namun kebahagian
yang kudapatkan melebihi apapun. Karena jika Aku lolos pada SBMPTN ini, Aku
yang ikut dalam program BIDIKMISI bisa berkuliah secara gratis, sehingga Aku
tidak merepotkan orangtuaku lagi. Lalu Bagaimana nasib teman-temanku di SMK
yang mengikuti SBMPTN?
Mengingat
cerita Aku dan teman-temanku di SMK, terutama Rizki. kita berdua telah
bersahabat selama 4 tahun. Banyak pengalaman baik dikelas maupun diluar kelas
telah dibangun bersamanya. Dari awal lomba simulasi bisnis di IPB sebagai juara
1 bahkan sampai terbang ke Hongkong dan terakhir menjadi siswa peraih UN
terbaik SMK se-DKI pun bersamanya. Disamping kita berdua, juga masih ada lagi
sahabatku bernama Faqih, Bagas dan Yusuf. Kita berlima menyebut diri kita
“MANIS”. Kita semua sama-sama bercita untuk masuk ke perguruan tinggi ditahun
ini. Bedanya Aku, Rizki, Faqih dan Bagas memilih UGM sebagai prioritas. Hanya
Yusuf saja yang memilih UNJ sebagai tempat untuk melanjutkan studi.
Dari kami
berlima, hanya aku yang lolos di SBMPTN. Mungkin itu karena hanya aku saja dari
lima orang ini yang memilih rumpun SOSHUM. Mereka pun masih memiliki harapan di
UM UGM untuk Rizki, Faqih, dan Bagas. Dan hanya Yusuf yang memilih UMBTPN untuk
memilih UNJ. Nyatanya Yusuf berhasil menjadi mahasiswa UNJ di prodi D3 Teknik
Elektro dan untuk sahabat-sahabatku yang mengikuti UTUL ini kembali gagal.
Sehingga mau tidak mau mereka harus mengulangnya ditahun depan. Untuk Bagas,
dia masih terobsesi dengan UGM sehingga pada saat itu, terdapat jalur terakhir
untuk bisa menjadi mahasiswa UGM, yaitu jalur UTUL 2 khusus sekolah vokasi. Tetapi
tes nya harus ke UGM langsung dan dia beranikan
diri pergi ke Yogyakarta. Hasilnya adalah dia diterima di prodi D4 Teknologi
Jaringan.
Begitulah akhir
cerita perburuan tiket mahasiswa diantara kami. Kami yang sudah belajar bersama
sekian lama telah menemukan jalannya masing-masing. Sedih rasanya, janji yang
pernah kita buat untuk bisa kuliah di UGM bareng belum dapat terealisasikan. Namun
apa daya, tetapi aku yakin Tahun depan, dua orang sahabatku akan menjadi bagian
dari UGM.
Kemudian aku
yang lolos SBMPTN harus melakukan registrasi ulang dan mengikuti TOEFL di UGM. TOEFL
dilaksanakan tanggal 16 Juli untukku dan untuk registrasi ulang tanggal 18
Juli. Semua berjalan dengan lancar dan Aku kembali lagi ke Jakarta untuk berlebaran. Lebaran Tahun ini Aku tidak
pulang ke Lampung. Hanya mengunjungi sanak keluarga di Jakarta dan Kakekku
(dari Ibu) di Serang. Banten.
Semua saudara,
guru, teman bahkan tetanggaku telah memberikan selamat dan support kepadaku
untuk berkuliah di UGM. Aku yang pada saat itu kebingungan untuk mencari uang
agar bisa menyewa tempat kos dan biaya hidup awal sebelum mendapatkan uang
BIDIKMISI tidak bisa membayangkan apabila saudara, guru-guru atau teman-temanku
bahkan tetanggaku tidak membantuku baik secara metari maupun moril. Terima ksih
untuk kalian semua. Berkali-kali ucapan terima kasih sepertinya tidak bisa
menggambarkan kebesaran hati kalian mengasihani diriku. Akan ku balas dengan
prestasi dan pencapaian tertinggi di UGM.
Aku datang
bersama Ibuku ke Jogja. Sesampainya di Jogja tanggal 20 Agustus pukul 06.30
pagi, Aku menaruh seluruh peralatanku ditempat kos Bang Barok. Kemudian Aku dan
Ibuku berjalan kaki menelusuri jalanan Klebengan hingga Karangasem. Dan
disanalah Aku menemukan kos dengan kondisi layak, dekat dengan kampus dan harga
yang terjangkau. Akhirnya Ibuku harus kembali ke Jakarta karena hanya menginap
satu malam. Dia tidak bisa berlama-lama meninggalkan PAUD yang dikelolanya
dirumah. Luar biasanya Ibuku ini yang telah mendidik dan merawatku untuk
menjadi pribadi yang baik dan mengesankan.
Tanggal 26
Agustus adalah hari pertama pengumpulan mahasiswa UGM. Kulihat hampir 10.000
orang berkumpul didepan gedung rektorat. Ini akan menjadi kesan pertama yang
menarik buatku. Kemudian melalui website UGM, terdapat pembagian kelompok
PPSMB. Hal itu diinformasikan melalui twitter dan facebook. Aku berada pada
Kluster Vokasi, Kelompok Larantuka. Tanggal 29 Agustus adalah hari pertama kita
bertemu. Aku bertemu dengan teman-teman baruku seperti: Daniel, Rizal, Punto,
Gista, Farah, Icha, dsb pada hari itu. Dengan dipandu oleh Mba Maya, kami
terlihat kompak sejak hari pertama, karena kami langsung mengerjakan tugas
PPSMB seperti membuat poster, mengecat caping, dsb. Begitupun hari-hari
selanjutnya. Inilah yang membuat kami tetap bersinergi tidak seperti kelompok
lain.
Pada tanggal 2
September adalah hari pertama PPSMB. Hari ini diisi oleh materi diruang kelas
dan Materi dari Deny Indrayana, selaku Wakil Menteri HUKUM dan HAM yang juga
alumni FH UGM di lapangan GSP. Pada hari kedua, 3 September, terdapat materi
diruang kelas, kemudian acara 10000 solusi untuk bangsa disepanjang jalan
kaliurang. Dan kemudian berkumpul di lapangan GSP membentuk bendera Indonesia
bertuliskan Indonesia Raya dan mendengarkan orasi kebangsaan dari Jusuf Kalla,
Mas Yanuar Rizki Pahlevi selaku Presma UGM, dan Puisi yang dibawakan oleh
MAPRES UGM, Mba Birrul Qadriyyah.
Aku sangat
bahagia dan bangga berada disini. Acara hari kedua adalah yang paling ditunggu-tunggu.
Kami yang baru saja duduk di lapangan GSP dikagetkan dengan pesawat tanpak awak
dengan membawa spanduk bertuliskan: “Selamat Datang Calon Pemimpin Bangsa”. Jujur
aku meneteskan air mata. Begitu kagumnya aku dengan tempat ini beserta
orang-orang yang ada didalamnya. Sungguh mereka akan kuingat dan kucintai
sampai akhir hayatku.
Selanjutnya 4
September, PPSMB Fakultas. Tidak seperti Fakultas lain, FISIPOL menunjukkan
kedewasaan dalam melakukan ospek. Begitupun Keesokan harinya pada saat PPSMB
Jurusan. Banyak nilai pendidikan yang ditanamkan kepada kami mahasiswa baru.
Hari-hari telah
kulewati. Awal-awal kuliah menjadi sesuatu yang menyenangkan bagiku. Kegiatan
seperti Makrab, PKM, Olimpiade Sospol,YOT Yogyakarta, beberapa lomba Simbis,
JPP Trip, Ke Pantai Sandrana dan Sundak, dan terakhir Tour ke Borobudur telah
aku ikuti selama menjadi mahasiswa UGM. Untuk singkatnya seperti ini:
Makrab, tanggal
5-6 Oktober menjadi sesuatu yang menakutkan bagi sebagian teman-temanku. Namun
bagiku, ini adalah sebuah proses formalitas yang harus dijalankan. Kuhadapi
acara ini dengan santai.
PKM, Aku
mengambil PKM-M (Pengabdian Masyarkat) dengan judul proposal, PELOSOK
(Pelatihan Outstanding Softskill dan Pembuatan Dream Book). Aku, Daniel, Gista,
Farah dan Dika ada didalam kelompok ini. Target tempat yang kami tuju adalah
Desa Cerme, Panjatan, Kulon Progo. Disana kami akan memberikan suatu
pengembangan softskill untuk meningkatkan animo masyarakat mengenai pendidikan
khususnya dalam keberanian untuk bermimpi dan berusaha meraihnya dengan
menggunakan nilai-nilai ke-UGMan.
Olimpiade
Sospol, acara ini berlangsung tanggal 7 Desember. Aku tergabung dalam tim JPP B
dalam lomba debat bersama Faiz dan Khusna. Kami bertiga harus menghadapi MKP B
dibabak awal. Beruntung kami menang. Kemudia, kami harus menghadapi JPP A dan
kami harus mengakui keunggulan mereka sehingga kami hanya masuk babak perebutan
juara tiga melawan PSDK. Kami berhasil meraih posisi tiga. Hasil yang cukup
bagus untuk pemula. Ini menjadi piala pertama bagiku di UGM.
YOT Yogyakarta,
Aku tergabung didalam divisi Catalyst. Acara yang telah kami buat adalah YOT
Class untuk setiap bulannya, dan YOT Belajar untuk bulan Desember ini (tanggal
7,14,21, dan 28 Desember).
Lomba simbis.
Aku mengikutinya sebanyak dua kali tahun ini. Di IM Telkom aku hanya masuk
babak final dan finish di posisi lima. Kemudian di IPB, lagi-lagi hanya masuk
final dan finish di posisi enam.
JPP Trip, acara
ini dilaksanakan pada tanggal 21 Desember kemarin. Ini dalah pengalaman
pertamaku pergi ke Solo. Disana kami mengunjungi kampung batik laweyan dan
kauman. Banyak cerita dalam perjalan tersebut. Setidaknya aku telah mendapat
sedikit ilmu mengenai sejarah Indonesia melalui batik dan juga mengenal kota
Solo setelah berkunjung kesana.
Ke Pantai
Sandrana dan Sundak, Aku pergi kesana bersama teman-teman PPSMB UGM. Sungguh
menyenangkan pergi kesana karena ini kali pertama aku melihat pantai di
Yogyakarta. Walau diperjalanan terdapat dua kali insiden kecelakaan yang
menyebabkan temanku, Icha dan Rizal terluka. Tapi overall, acara ini sungguh
menyenangkan dan tidak terlupakan.
Dan untuk Tour
ke Borobudur, ini dilakukan bersama Bang Septiar (kakak kelas sewaktu di SMKN
26 Jakarta) bersama teman-temannya yang kini berkuliah di UNPAD. Sebelumnya
mereka meminta izin untuk menginap ditempatku karena mereka ada keperluan di
Jogja. Karena urusan mereka telah selesai, mereka mempunyai waktu luang dan
mengajakku pergi ke Borobudur. Ini adalah pengalaman pertamaku pergi ke
Borobudur. Menyenangkan dapat melihat Borobudur dengan jarak yang cukup dekat.
Dan kini Aku
telah sampai di penghujung Tahun 2013. 2013 telah memberikan hal yang berbeda
dari Tahun sebelumnya. Revolusi dalam pendidikan hidupku telah dibangun ditahun
ini. Untuk sahabat-sahabatku, percayalah kalian akan menaklukan UGM ditahun
depan.
Terima kasih
kepada seluruhnya, setiap orang yang telah berjuang untukku, mnengasihaniku,
mendo’akanku dan telah menginspirasiku. Kalian adalah sumber energiku
Orangtuaku, Keluargaku, Guru-guruku, teman-temanku. Dalam setiap do’aku sehabis
sholat wajib selalu terselip nama kalian.
Sampai Jumpa di
Tahun 2014. Dengan masterpiece kehidupan yang akan lebih baru. Akan kulukis
karya dari seluruh imajinasi dan ucapanku dalam bentuk perbuatan.
Merupakan
sesuatu yang sangat luar biasa bagiku dapat berada di Jogja. Menulis
rangkaian-rangkaian catatan hidup seorang pemimpi(n) ini dalam waktu delapan
jam.
Jogjakarta, 31
Desember 2013.
Alfath Bagus
Panuntun El Nur Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar