Selasa, 31 Desember 2013 0 komentar

Catatan Hidup Seorang Pemimpi(n) di Tahun 2013

CATATAN HIDUP SEORANG PEMIMPI(N) DI TAHUN 2013

Kutuliskan cerita hidupku dalam sebuah bingkai kecil. Ya, disinilah Aku menuliskan cerita hidupku. Sudah dua tahun Aku menuliskan cerita hidupku dalam bingkai kecil ini. Dan nampaknya, hal ini akan menjadi suatu rutinitas bagiku untuk merangkum seluruh kegiatan yang telah Aku lakukan selama setahun penuh.

Tahun 2013, menjadi tahun yang memiliki arti tersendiri seperti tahun-tahun sebelumnya. Jika ditahun-tahun sebelumnya Aku lebih berkutat kepada urusan lomba, magang, cinta, dsb. Tahun ini Aku menekankan pada aspek pendidikan dan persahabatan. Karena di Tahun inilah, Aku berhasil mewujudkan cita-citaku untuk menjadi bagian dari sebuah perguruan tinggi terbaik bangsa ini, UGM. Namun harus meninggalkan dua orang sahabatku yang juga ingin menjadi bagian dari UGM.

Namun untuk sampai kepada bagian itu, Aku ingin mengajak teman-teman semua mengetahui sedikit kisah hidupku yang tidak pernah terpublikasikan sebelumnya baik dari penuturan mulutku secara langsung atau segala status ataupun tweet yang bersumber dari sosial mediaku.

Diawal tahun ini, Aku yang sudah duduk dibangku kelas IV, SMKN 26 Jakarta memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik adik-adik kelasku dalam rangka mengikuti suatu event bernama SIMBIZ 2013. Mungkin teman-teman yang sudah sering membaca blogku atau yang telah mengenalku sudah tidak asing dengan event tersebut. Tetapi acara tahun ini sangatlah berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun ini bukan hanya perlombaan menggunakan website JA TITAN saja, tetapi ada rangkaian acara lainnya. Sehingga membuat mereka harus berjuang ekstra keras untuk meraih juara pertama kembali bagi SMKN 26 Jakarta seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hari itu Sabtu, tanggal 18 Januari 2013. Kebetulan pada hari itu juga akan ada acara perpisahan bagi Mr.Taufiq yang akan melanjutkan studi S2 nya di New South Wales University. Perlu kalian ketahui bahwa dia sudah beberapa kali tampil di acara TV, seperti: Kick Andy di Metro TV dan Ymail di ANTV. 


Dialah orang yang telah menginspirasi hidupku untuk dapat berbuat lebih dan lebih dan jangan cepat berpuas diri. Keterbatasan yang dimilikinya membuatku harus bisa melebihi pencapaiannya. Itulah tekad yang selalu tertanam dijiwaku. Aku mengingat betul setiap saat dia mengajarkanku di kelas les Bahasa Inggris. Setiap pertemuan bersamanya selalu ada ilmu yang bermanfaat, canda tawa serta nasihat-nasihat bijak yang keluar dari mulutnya. Dan karena luar biasanya dia, kurelakan untuk hujan-hujanan mengendarai sepeda motor dijalanan Ibukota walau disaat yang sama, Aku memiliki tanggung jawab untuk menemani adik-adik kelasku yang berlomba.

Senang saat bisa melihatnya sebelum terbang ke Australia. Dan mungkin karena kehebatan yang dimilikinya, dia begitu dicintai oleh murid-muridnya, termasuk Aku. Kemudian setelah acara itu selesai, Aku kembali ke tempat perlombaan. Dan keesokan harinya saat pengumuman kudapati adik kelasku hanya meraih juara 6. Agak sedikit mengecewakan namun perjuangan mereka patut diapresiasi.

Sejak bulan Januari inipun, Aku mendapat kepercayaan untuk membantu Bu Wahyu, selaku guru yang bertugas menginput data ke PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa). PDSS adalah suatu sistem yang dibuat oleh pemerintah untuk proses SNMPTN tahun 2013. SNMPTN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana hanya ada jalur undangan didalamnya. Sehingga jika kita gagal dalam SNMPTN nanti, kita harus melewati ujian bernama SBMPTN sebagai pengganti SNMPTN tertulis ditahun sebelumnya. Karena pada saat itu Bu Wahyu dalam kondisi hamil tua, Aku jalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya karena hanya Akulah harapan bagi teman-temanku yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Aku yang sejak awal berniat untuk melanjutkan perguruan tinggi telah mengetahui seluk beluk proses seleksi penerimaan mahasiswa baru sehingga jika teman-temanku bertanya mengenai hal itu, aku mampu menjelaskannya secara detail sehingga mereka paham.

Pada awal bulan Februari ku dengar kabar bahwa nenekku yang ada di Lampung sedang sakit dan sakitnya ternyata parah. Seminggu lamanya nenekku berobat di Lampung, namun RS pemerintah terbaik di Lampung pun tidak mampu untuk menyembuhkannya. Aku yang pada saat itu sedang disibukkan dengan Uji Kompetensi di perusahaan dan berusaha menyelesaikan Makalah sekaligus Proposal untuk dipresentasikan dihadapan pembimbing dan adik-adik kelasku harus menunggu sampai selesai semua pekerjaanku.

Disela-sela waktu itu, aku yang sangat berambisi untuk masuk ke perguruan tinggi menyempatkan diri membuat sebuah artikel yang kemudian dimuat oleh okezone.com dengan judul “Bagaimana peluang siswa SMK dalam SNMPTN 2013”. Hal ini didasarkan atas kecilnya peluang bagi siswa SMK yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Nampaknya terdapat diskriminasi sistem terhadap pelajar SMK. Karena latarbelakang itulah aku membuat artikel tersebut. Selama satu bulan, artikel tersebut menjadi pusat perhatian di okezone.com dengan meraih komentar terbanyak sekaligus menjadi Top Artikel.(Artikel disini: Bagaimana Peluang Siswa SMK Dalam SNMPTN 2013).

Akhirnya setelah seminggu lamanya nenekku dirawat di RS pemerintah terbaik di Lampung, mereka merujuk nenekku untuk berobat ke Jakarta. Sehingga pada tanggal 16 Februari aku yang sudah menyelesaikan semua tugasku langsung pulang ke Lampung bersama Ibu dan adik dari nenekku yang tinggal di Jakarta untuk membawanya berobat di Jakarta. Sesampainya disana kudapati kondisinya yang membaik. Kabar dari tanteku yang menyatakan bahwa nenekku tidak mau makan ditepis oleh sikapnya yang bersedia untuk makan ketika aku dan Ibuku juga adik dari nenekku datang.

Kuketahui bahwa nenekku menderita tumor ganas di punggungnya dan kondisinya sangat kronis. Ditambah dia juga menderita batuk berdarah. Namun kulihat dari garis diwajahnya menandakan bahwa masih terdapat semangat untuk hidup. Karena aku begitu senang saat dia masih mampu duduk dan merespon setiap perkataanku dengan baik, kuberanikan diri untuk menelpon ayahku yang kebetulan tidak bisa datang ke Lampung karena sedang sakit juga di Jakarta. Lalu kuberikan HP ku kepada nenekku agar dia bisa berkomunikasi dengan ayahku. Aku memperhatikannya dengan rasa optimis bahwa setelah nenekku berobat di Jakarta, pasti dia akan sembuh.

Aku hanya menginap satu malam di Lampung. Minggu pagi kami semua berangkat ke Jakarta. Bedanya Ibuku dan beberapa adik dari nenekku naik mobil sewaan menuju Jakarta, sedangkan aku dan pamanku naik angkutan umum. Mereka telah tiba di Jakarta pukul 21.00 WIB dan aku baru sampai pukul 01.30 WIB. Ku ketahui bahwa sebelum nenekku dibawa ke RS Koja tempatnya dirawat, dia sempat mampir kerumahku untuk bertemu dengan ayahku, anaknya pertamanya.Ibuku yang kemudian menjaganya di RS bersama dengan pamanku.

Keesokan paginya aku harus pergi magang, seperti hari-hari biasanya. Aku bukanlah tipe orang yang menyepelekan pekerjaan. Aku selalu memberikan yang terbaik kepada lembaga atau institusi yang menjadi tempatku berpijak. Hari itu aku bertugas di PT. Kabel Metal, Cakung dan mendapat giliran pergi bersama Mas Budi, seniorku di Jasatel. Sejak awal pergi ke kantor aku selalu memikirkan keadaan nenekku. Saat di busway contohnya, aku selalu memegang erat hp-ku untuk mengetahui kabar terbaru dari Ibuku mengenai nenekku.

Ibuku yang setiap pagi harinya mengajar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dirumahku harus pulang. Sehingga yang bertugas mengawasi nenekku hanyalah pamanku. Akhirnya perjalanku sampai ditempat tujuan. Aku berjalan melewati pintu utama yang bersensor sehingga aku tak perlu repot-repot membuka pintu untuk berbicara kepada receptionist untuk bertemu dengan penanggung jawab IT bahwa akan terjadi pemasangan antena point to point baru di dalam gedung tersebut.

Hari itu pun terasa panjang bagiku saat aku sampai di tempat lokasi harus menunggu penanggung jawab IT dari PT tersebut yang sedang rapat. Karena hal itu, aku dan Mas Budi harus menunggunya cukup lama di depan meja receptionist. Aku sibuk membaca koran, dan Mas Budi sibuk memainkan HP nya. Namun sungguh aku dan Mas Budi dikagetkan oleh pintu utama bersensor yang tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Awalnya aku menganggap hal itu biasa, selang beberapa menit kemudian pintu itu kembali terbuka untuk kedua kalinya. Aku merasakan sesuatu yang tidak beres telah terjadi. Perasaanku mengenai keadaan nenekku menjadi tidak menentu. Namun aku mencoba untuk menenangkan diri dengan mencari makan siang keluar bersama Mas Budi dan kemudian Sholat Dzuhur.

Saat aku melaksanakan Sholat Dzuhur tiba-tiba ada sms yang datang sehingga membuatku sedikit tidak khusuk. Tetapi setelah sholat aku tidak langsung membuka hp di kantungku untuk melihat sms yang masuk. Aku berdo’a untuk kesembuhan nenekku. Setelah selesai berdo’a, barulah kubuka sms itu. Ternyata sms itu berasal dari Ibuku. Dia mengabarkan bahwa nenekku telah meninggal dunia dan pada siang itu pula, keluarga besarku langsung membawa jasad nenekku kembali ke Lampung untuk dimakamkan disana disamping mendiang kake buyutku. Siang itu seolah menjadi bisu. Langit-langit Cakung tidak menunjukkan sinarnya.Air mata mulai menetes dipipiku, dan Mas Budi yang melihatku menangis bertanya mengenai keadaanku. Aku katakan kepadanya bahwa nenekku telah meninggal, dan dia turut berduka cita atas hal itu. Kemudian dia menyuruhku pulang bersama dengan supir kantor yang ikut bersamaku, Pak Chaerul. Namun aku yang pada saat itu sedang bertugas haruslah bertindak layaknya seorang pekerja profesional. Aku tidak mungkin membiarkan Mas Budi bekerja sendirian disana. Kuurungkan niat untuk langsung pulang kerumah dan melanjutkan pekerjaan. Mungkin hal ini sangatlah jahat dalam kacamata kalian, tapi aku yakin nenekku akan jauh lebih bangga saat aku dapat bersikap bijak dan mampu menempatkan diri, karena disisi lain ada orang yang sedang membutuhkan tenaga dan pertolonganku dalam pekerjaan.

Ku kirimkan do’a untuk nenek tercinta setiap sehabis sholat wajibku. Semoga Allah SWT menempatkanmu dalam balutan cinta nan kasih sayang disisinya.

Selanjutnya kita bergerak ke bulan Maret. Pada tanggal 4 Maret 2013 aku menghadapi Ujian Nasional Praktek. Kali ini kami diharuskan membuat suatu rangkaian Running LED dengan menggunakan mikron AT89S51. Cerita sebelum ujian ini terbilang lumayan panjang. Setelah sekian banyak kami mengulang dan mencoba membuat rangkaian tersebut dan berunjung pada kegagalan. Kutemukan solusinya dengan cara belajar dari temanku yang bersekolah di SMKN 39 Jakarta, Fendy namanya. Kemudian aku berhasil membuat layout tersebut walaupun agak serupa dengan miliknya. Selanjutnya kuberikan kepada teman-temanku agar kita semua bisa lulus Ujian ini. Ternyata temanku, Bayu juga berhasil membuat layout. Dia jauh lebih hebat, karena berhasil membuatnya melalui usahanya sendiri tanpa bertanya kepada teman-teman dari sekolah lain. Sehingga kelas kami mempunyai dua contoh layout yang dapat dipergunakan saat ujian.



Tiga hari (4-6 Maret 2013) lamanya untuk pelaksanaan ujian. Dan aku mendapat giliran di hari pertama. Terdapat dua ruang yang terdiri dari enam orang setiap ruangnya. Ujian Nasional Praktek pun berjalan dengan sangat mulus. Aku berhasil menjadi yang tercepat diruanganku. Bukan hanya cepat, tetapi hasil yang didapat juga memuaskan. Aku sangat bersyukur, karena usahaku yang sungguh-sungguh selalu menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bukan saja untuk diriku pribadi, melainkan orang lain yang ada disekitarku.

Kini telah memasuki bulan April. Ini adalah bulan terakhirku menjadi bagian dari PT. Berca Hardaya Perkasa. Aku yang sudah bekerja selama sebelas bulan di perusahaan ini telah berhasil mengumpulkan uang yang kira-kira cukup untuk digunakan membeli sebuah sepeda motor bekas yang layak pakai. Aku kemudian meminta dicarikan sebuah sepeda motor bekas dengan harga sekitar lima juta rupiah kepada supir perusahaan lainnya yang bernama Bang Jay. Perilaku yang agak usil juga sangat dekat dengan seluruh pekerja kantor khususnya bagian teknisi membuat aku begitu bersahabat dengannya walau jarak usia terbilang jauh.

Dalam waktu yang singkat dia berhasil menemukan sepeda motor bermerk Vega R Tahun 2010 dengan harga yang pas dengan keuanganku. Kemudian terjadilah kesepakatan diantara kami. Aku mempercayakannya sebagai media penyambung antara aku dengan si penjual motor. Karena dia mengatakan bahwa si penjual motor adalah teman dekatnya yang sedang membutuhkan uang. Sehingga pada tanggal 24 April 2013, aku memberikannya uang sebesar dua juta rupiah sebagai DP dari motor tersebut sesuai dengan permintaannya. Bang Jay mengatakan bahwa sisanya sebesar tiga juta rupiah, nanti saja diberikannya saat serah terima motor, karena motor ini masih harus diurus surat BPKP nya yang masih ada di dealer karena belum lunas. Mengapa aku memilih motor itu karena aku ingin membantu temannya yang sedang kesusahan disamping aku juga ingin mendapatkan motor yang masih terbilang bagus dengan harga lumayan murah.

Aku terakhir bekerja disana adalah tanggal 26 April, dan bang Jay menjanjikan akan memberikan sepeda motornya dihari itu. Namun yang terjadi adalah dia tidak membawa motor tersebut. Sampai akhirnya aku sudah berhenti untuk bekerja disana dan dia selalu berjanji akan memberikannya dalam waktu secepatnya. Kemudian dua minggu setelah aku memberikan DP sebesar dua juta, dia mengatakan bahwa dia tertipu oleh temannya. Teman dekatnya itu membawa kabur uangku beserta uangnya menurut perkataannya. Entah itu hasil rekaya dirinya ataupun bukan, uang itu tidak pernah kembali ketanganku hingga hari ini walaupun setiap kukabari Bang Jay, dia selalu berjanji untuk secepatnya mengganti uang milikku, hasil jerih payahku menabung seluruh gajiku selama aku magang disana. Biar Tuhan yang mampu membalas semua perbuatan ini kepadaku. Ternyata kesan terakhirku terhadap perusahaan berujung kurang manis karena masih menyimpan sedikit luka. Walau begitu aku tetap merasa bahagia bisa mengenal orang-orang yang ada didalamnya. Mereka telah menerimaku sebagai siswa magang dengan sangat baik.

Kemudian memasuki bulan Mei, aku tidak sabar menunggu hasil Ujian Nasional Tertulis yang masih menjadi misteri selama setahun ini. Jadwalnya adalah tanggal 24 Mei 2013. Hari yang kutunggu itu tiba. Rasa hati ingin mengetahui berapakah hasil usahaku dalam mengerjakan soal ujian akan segera terungkap. Namun ternyata pada hari itu kami belum mampu mengakses nilai melalui web smkdki.net. Entah apa maksudnya, adikku yang juga akan lulus SMK denganku ditahun ini telah mengetahui nilainya. Padahal dia baru mengerjakan lembar ujian sebulan yang lalu, tetapi aku yang sudah melaksanakannya setahun yang lalu harus gigit jari tatkala belum saatnya untuk mengetahui hasil ujian tersebut.

Keesokan harinya aku dan teman-teman jurusan teknik elektronika industri berangkat menuju pulau tidung, kepulauan seribu selama dua hari kedepan. Rencana ini telah dibangun sekian lama. Total 22 orang ikut dalam barisan ini. Disana kami melakukan banyak hal. Bersenda gurau sambil menikmati pulau tidung. Melompat dari atas Jembatan Cinta dan menyelami laut Jawa. 



Pada malam harinya kami membuat api unggun dan membakar ikan dipinggir pantai. Nuansa yang kental akan persahabatan terasa disana. Rasanya ini akan menjadi momen terbaik sebelum kita akan meninggalkan seragam putih abu-abu ini. Akhirnya kami harus pulang dari momen tak terlupakan itu. Ketika perjalanan pulang ditengah laut, temanku Tias mengatakan bahwa anak-anak SMKN 26 Jakarta telah mengetahui niali UN. Kemudian dengan membuka nilainya terlebih dahulu melalui kode peserta UN. Kode peserta UN khusus sekolahku berubah, yang tadinya kode sekolah 901 diganti menjadi 255. Untuk nomer pesertanya tetap. Alhamdulillah, Tias mendapat nilai 36 koma sekian. Aku yang sudah belajar sungguh-sungguh pada saat itu semakin yakin bahwa nilaiku mampu mendekati sempurna. Kemudian giliran Fikar mencoba. Dia yang termasuk dalam barisan siswa berprestasi dikelasku mendapat nilai 38,05. Wow, sungguh luar biasa. Kemudian aku meminta Tias untuk membuka hasil punya, dan syukur Alhamdulillah, hasil yang kuraih melebihi milik Fikar. Aku mendapat nilai 38,62. Setelah sekian lamanya aku menunggu hasil ujian tersebut, akhirnya jawaban tersebut muncul dan aku berhasil mendapatkan nilai tinggi. 



Tetapi kemudian sahabatku, Rizki membuka hasilnya, ternyata dia jauh lebih tinggi daripada nilaiku. Aku bahagia, dia mendapat nilai 39,20. Pencapaian yang luar biasa. Aku bangga melihat hasil yang dicapai oleh teman-temanku begitu memuaskan, begitu pula dengan hasilku. Kuucapkan terima kasih kepada Allah SWT.

Memasuki bulan Juni 2013, ini adalah bulan yang sangat penting dan akan menjadi fenomenal dalam perjalanan hidupku. Tanggal 8 Juni 2013 adalah pengumuman SNMPTN. Aku berharap dapat menjadi bagian dari Ilmu Komunikasi atau Ilmu Politik UI sebagai perguruan tinggi pilihan pertamaku. Namun ternyata hasil tidak sesuai dengan keinginanku. Aku harus mencobanya lagi pada kesempatan kedua yakni di SBMPTN karena aku gagal. Beruntung, aku telah mempersiapkan hal terburuk mengenai diterima atau tidaknya aku dalam SNMPTN. Kebanyakan dari teman-temanku kelabakan karena mereka hanya berharap pada SNMPTN dan belum belajar secara maksimal untuk SBMPTN. Oleh karena itu, aku tidak merasa terlalu bersedih untuk kegagalanku disini walau agak kecewa.



Aku yang merasa sedikit kecewa dengan hasil ini berputar haluan di SBMPTN. Semula aku berniat menjadi bagian dari UI, namun aku malah beralih kepada UGM. Pilihanpun berubah yang awalnya menginginkan Ilmu Komunikasi UI menjadi Ilmu Hubungan Internasional UGM dipilihan pertama. Selanjutnya aku memilih Ilmu Pemerintahan UGM di posisi kedua dan Ilmu Ekonomi Syariah UI di posisi ketiga. SBMPTN yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Juni akan menguras tenagaku. Aku yang selama 6 bulan terakhir setiap pagi harinya mengerjakan soal di masuknegeri.com melalui komputer kantor dan malam hari sepulang dari bekerja selalu belajar dengan sungguh-sungguh. Aku telah belajar banyak dari soal-soal SNMPTN tertulis tahun-tahun sebelumnya juga materi yang didapat dari akun zenius.net milik adik sahabatku (Akmal) sewaktu SMP, Irfan dan juga mengikuti berbagai try out bagi yang diadakan secara langsung maupun online membuat aku siap 100% untuk menghadapi soal SBMPTN.

Akhirnya tiba saatnya SBMPTN, dan kuyakinkan diriku bahwa aku mampu mengerjakan soal itu dengan sebaik mungkin. Cita-citaku menjadi seorang presiden dengan cara mengenal secara mendalam apa itu ilmu sosial dan politik harus segera menjadi kenyataan. Selesainya dari tes itu, aku menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

Kemudian pada tanggal 15 Juni 2013, Aku dan Rizki diundang ke Balai Kota Jakarta, tempat Gubernur DKI Jakarta berkantor. Pada hari itu, Aku dan Rizki terpilih menjadi peraih UN SMK terbaik di DKI. Aku yang berada pada posisi tiga sedangkan Rizki di posisi pertama. Dan pada hari itu tak kusangka, Aku mendapatkan sebuah laptop yang kemudian aku gunakan untuk menulis catatan hidup ini. Senang sekali rasanya berhasil mendapatkan sesuatu yang tak pernah sebelumnya Aku pikirkan. Aku hanya menjalankan semua tugasku dengan sebaik mungkin dan ternyata semua itu tidak berakhir sia-sia. Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas usaha yang kuperbuat.

Pada tanggal 22 Juni, itulah hari dimana aku diwisuda. Setelah perjalan panjang selama 4 tahun belajar di SMKN 26 Jakarta, hari ini aku dinayatak lulus. Waktu yang begitu cepat sangat terasa. Masing-masing dari kita saling bercerita akan apa saja yang terjadi selama 4 tahun bersama. Sungguh perjalanan yang menyenangkan di Sekolah ini. Tidak ada kata yang dapat menggambarkan kebagahiaan ini.


Pada tanggal 27 Juni pagi, kudapati bahwa aku lolos seleksi berkas PBUTM (salah satu jalur UM UGM), dan tes selanjutnya yang berupa tes TPA hanya akan dilaksanakan di UGM pada tanggal 30 Juni. Sehingga aku harus secepatnya pergi menuju Jogja. Aku yang belum pernah ke Jogja sama sekali kebingungan. Segera kuhubungi Rizki dan Yuyu mengenai hal ini karena kebetulan mereka juga ikut serta dalam seleksi ini. Dan untungnya, mereka berdua lolos ditambah seorang lagi temanku, Agnes. Sehingga sore harinya aku dan ketiga temanku ini langsung menuju Jogja. Kebetulan Yuyu memiliki teman SMP nya dulu yang saat ini berkuliah di UGM sehingga kami semua bisa singgah ditempatnya untuk beberapa hari kedepan selama di Jogja.

Setelah melewati perjalanan panjang selama 15 jam. Akhirnya aku tiba di Jogja. Kota yang sudah dibenakku akan menjadi kota tempatku meneruskan pendidikan tinggi. Suasana yang bersahabat dan cocok untuk belajar membuatku seolah tak mau pulang dan ingin berlama-lama ditempat ini. Dan pada tanggal 30 Juni, kuikuti tes tersebut dengan sangat baik. Aku begitu yakin dengan setiap pekerjaanku karena aku selalu memberikan yang terbaik dalam setiap usahaku.

Akhirnya aku pulang ke Jakarta yang sudah memasuki bulan Juli dengan wajah penuh harapan untuk dapat berkuliah di UGM. Namun hari minggu ini, tepatnya tanggal 7 Juli, ada satu tes terkahir, yaitu UM UGM. Aku yang begitu inginnya masuk UGM setelah mengalami kegagalan masuk UI pada SNMPTN lalu mengikuti seluruh proses seleksi UGM.

Pada hari sesaat aku sampai dirumah, nenekku (dari Ibu) jatuh sakit sehingga harus dibawa ke RS Koja. Yah, lagi-lagi nenekku. Aku yang tidak inging kehilangannya juga menjaganya di RS selama beberapa hari. Tiada henti-hentinya Aku bergerak dari sana-kesini. Menjaga sambil belajar mempersiapkan UM UGM. Beruntung keadaannya membaik di kemudian hari.

Tanggal 7 Juli telah kulewati dengan baik. Aku menjawab soal yang kuyakini kebenarannya. Jumlahnya sudah terbilang banyak sehingga Aku yakin bisa diterima di UGM jika SBMPTN ku gagal. 8 Juli, sehari setelah melaksanakan UM UGM adalah pengumuman SBMPTN. Begitu derasnya tekanan yang masuk ke dalam tubuhku. Berhasil atau tidaknya Aku menuju PTN ditentukan pada hari ini. Kutunggu harap-harap cemas sambil berdo’a. Pukul 17.30 WIB Aku beranikan diri membukanya dan Alhamdulillah, Aku diterima di UGM, dipilihan kedua, prodi Ilmu Pemerintahan. Segara aku bersujud syukur dan memeluk adikku (nufus). 



Kutelpon Ibuku dan dia merasa bahagia mendengarnya. Mungkin bagi kalian ini agak berlebihan, namun kebahagian yang kudapatkan melebihi apapun. Karena jika Aku lolos pada SBMPTN ini, Aku yang ikut dalam program BIDIKMISI bisa berkuliah secara gratis, sehingga Aku tidak merepotkan orangtuaku lagi. Lalu Bagaimana nasib teman-temanku di SMK yang mengikuti SBMPTN?

Mengingat cerita Aku dan teman-temanku di SMK, terutama Rizki. kita berdua telah bersahabat selama 4 tahun. Banyak pengalaman baik dikelas maupun diluar kelas telah dibangun bersamanya. Dari awal lomba simulasi bisnis di IPB sebagai juara 1 bahkan sampai terbang ke Hongkong dan terakhir menjadi siswa peraih UN terbaik SMK se-DKI pun bersamanya. Disamping kita berdua, juga masih ada lagi sahabatku bernama Faqih, Bagas dan Yusuf. Kita berlima menyebut diri kita “MANIS”. Kita semua sama-sama bercita untuk masuk ke perguruan tinggi ditahun ini. Bedanya Aku, Rizki, Faqih dan Bagas memilih UGM sebagai prioritas. Hanya Yusuf saja yang memilih UNJ sebagai tempat untuk melanjutkan studi.

Dari kami berlima, hanya aku yang lolos di SBMPTN. Mungkin itu karena hanya aku saja dari lima orang ini yang memilih rumpun SOSHUM. Mereka pun masih memiliki harapan di UM UGM untuk Rizki, Faqih, dan Bagas. Dan hanya Yusuf yang memilih UMBTPN untuk memilih UNJ. Nyatanya Yusuf berhasil menjadi mahasiswa UNJ di prodi D3 Teknik Elektro dan untuk sahabat-sahabatku yang mengikuti UTUL ini kembali gagal. Sehingga mau tidak mau mereka harus mengulangnya ditahun depan. Untuk Bagas, dia masih terobsesi dengan UGM sehingga pada saat itu, terdapat jalur terakhir untuk bisa menjadi mahasiswa UGM, yaitu jalur UTUL 2 khusus sekolah vokasi. Tetapi tes nya harus ke UGM langsung dan dia  beranikan diri pergi ke Yogyakarta. Hasilnya adalah dia diterima di prodi D4 Teknologi Jaringan.

Begitulah akhir cerita perburuan tiket mahasiswa diantara kami. Kami yang sudah belajar bersama sekian lama telah menemukan jalannya masing-masing. Sedih rasanya, janji yang pernah kita buat untuk bisa kuliah di UGM bareng belum dapat terealisasikan. Namun apa daya, tetapi aku yakin Tahun depan, dua orang sahabatku akan menjadi bagian dari UGM.

Kemudian aku yang lolos SBMPTN harus melakukan registrasi ulang dan mengikuti TOEFL di UGM. TOEFL dilaksanakan tanggal 16 Juli untukku dan untuk registrasi ulang tanggal 18 Juli. Semua berjalan dengan lancar dan Aku kembali lagi ke Jakarta  untuk berlebaran. Lebaran Tahun ini Aku tidak pulang ke Lampung. Hanya mengunjungi sanak keluarga di Jakarta dan Kakekku (dari Ibu) di Serang. Banten.

Semua saudara, guru, teman bahkan tetanggaku telah memberikan selamat dan support kepadaku untuk berkuliah di UGM. Aku yang pada saat itu kebingungan untuk mencari uang agar bisa menyewa tempat kos dan biaya hidup awal sebelum mendapatkan uang BIDIKMISI tidak bisa membayangkan apabila saudara, guru-guru atau teman-temanku bahkan tetanggaku tidak membantuku baik secara metari maupun moril. Terima ksih untuk kalian semua. Berkali-kali ucapan terima kasih sepertinya tidak bisa menggambarkan kebesaran hati kalian mengasihani diriku. Akan ku balas dengan prestasi dan pencapaian tertinggi di UGM.

Aku datang bersama Ibuku ke Jogja. Sesampainya di Jogja tanggal 20 Agustus pukul 06.30 pagi, Aku menaruh seluruh peralatanku ditempat kos Bang Barok. Kemudian Aku dan Ibuku berjalan kaki menelusuri jalanan Klebengan hingga Karangasem. Dan disanalah Aku menemukan kos dengan kondisi layak, dekat dengan kampus dan harga yang terjangkau. Akhirnya Ibuku harus kembali ke Jakarta karena hanya menginap satu malam. Dia tidak bisa berlama-lama meninggalkan PAUD yang dikelolanya dirumah. Luar biasanya Ibuku ini yang telah mendidik dan merawatku untuk menjadi pribadi yang baik dan mengesankan.

Tanggal 26 Agustus adalah hari pertama pengumpulan mahasiswa UGM. Kulihat hampir 10.000 orang berkumpul didepan gedung rektorat. Ini akan menjadi kesan pertama yang menarik buatku. Kemudian melalui website UGM, terdapat pembagian kelompok PPSMB. Hal itu diinformasikan melalui twitter dan facebook. Aku berada pada Kluster Vokasi, Kelompok Larantuka. Tanggal 29 Agustus adalah hari pertama kita bertemu. Aku bertemu dengan teman-teman baruku seperti: Daniel, Rizal, Punto, Gista, Farah, Icha, dsb pada hari itu. Dengan dipandu oleh Mba Maya, kami terlihat kompak sejak hari pertama, karena kami langsung mengerjakan tugas PPSMB seperti membuat poster, mengecat caping, dsb. Begitupun hari-hari selanjutnya. Inilah yang membuat kami tetap bersinergi tidak seperti kelompok lain.



Pada tanggal 2 September adalah hari pertama PPSMB. Hari ini diisi oleh materi diruang kelas dan Materi dari Deny Indrayana, selaku Wakil Menteri HUKUM dan HAM yang juga alumni FH UGM di lapangan GSP. Pada hari kedua, 3 September, terdapat materi diruang kelas, kemudian acara 10000 solusi untuk bangsa disepanjang jalan kaliurang. Dan kemudian berkumpul di lapangan GSP membentuk bendera Indonesia bertuliskan Indonesia Raya dan mendengarkan orasi kebangsaan dari Jusuf Kalla, Mas Yanuar Rizki Pahlevi selaku Presma UGM, dan Puisi yang dibawakan oleh MAPRES UGM, Mba Birrul Qadriyyah.

Aku sangat bahagia dan bangga berada disini. Acara hari kedua adalah yang paling ditunggu-tunggu. Kami yang baru saja duduk di lapangan GSP dikagetkan dengan pesawat tanpak awak dengan membawa spanduk bertuliskan: “Selamat Datang Calon Pemimpin Bangsa”. Jujur aku meneteskan air mata. Begitu kagumnya aku dengan tempat ini beserta orang-orang yang ada didalamnya. Sungguh mereka akan kuingat dan kucintai sampai akhir hayatku.

Selanjutnya 4 September, PPSMB Fakultas. Tidak seperti Fakultas lain, FISIPOL menunjukkan kedewasaan dalam melakukan ospek. Begitupun Keesokan harinya pada saat PPSMB Jurusan. Banyak nilai pendidikan yang ditanamkan kepada kami mahasiswa baru.

Hari-hari telah kulewati. Awal-awal kuliah menjadi sesuatu yang menyenangkan bagiku. Kegiatan seperti Makrab, PKM, Olimpiade Sospol,YOT Yogyakarta, beberapa lomba Simbis, JPP Trip, Ke Pantai Sandrana dan Sundak, dan terakhir Tour ke Borobudur telah aku ikuti selama menjadi mahasiswa UGM. Untuk singkatnya seperti ini:

Makrab, tanggal 5-6 Oktober menjadi sesuatu yang menakutkan bagi sebagian teman-temanku. Namun bagiku, ini adalah sebuah proses formalitas yang harus dijalankan. Kuhadapi acara ini dengan santai.

PKM, Aku mengambil PKM-M (Pengabdian Masyarkat) dengan judul proposal, PELOSOK (Pelatihan Outstanding Softskill dan Pembuatan Dream Book). Aku, Daniel, Gista, Farah dan Dika ada didalam kelompok ini. Target tempat yang kami tuju adalah Desa Cerme, Panjatan, Kulon Progo. Disana kami akan memberikan suatu pengembangan softskill untuk meningkatkan animo masyarakat mengenai pendidikan khususnya dalam keberanian untuk bermimpi dan berusaha meraihnya dengan menggunakan nilai-nilai ke-UGMan.



Olimpiade Sospol, acara ini berlangsung tanggal 7 Desember. Aku tergabung dalam tim JPP B dalam lomba debat bersama Faiz dan Khusna. Kami bertiga harus menghadapi MKP B dibabak awal. Beruntung kami menang. Kemudia, kami harus menghadapi JPP A dan kami harus mengakui keunggulan mereka sehingga kami hanya masuk babak perebutan juara tiga melawan PSDK. Kami berhasil meraih posisi tiga. Hasil yang cukup bagus untuk pemula. Ini menjadi piala pertama bagiku di UGM.



YOT Yogyakarta, Aku tergabung didalam divisi Catalyst. Acara yang telah kami buat adalah YOT Class untuk setiap bulannya, dan YOT Belajar untuk bulan Desember ini (tanggal 7,14,21, dan 28 Desember).

Lomba simbis. Aku mengikutinya sebanyak dua kali tahun ini. Di IM Telkom aku hanya masuk babak final dan finish di posisi lima. Kemudian di IPB, lagi-lagi hanya masuk final dan finish di posisi enam.

JPP Trip, acara ini dilaksanakan pada tanggal 21 Desember kemarin. Ini dalah pengalaman pertamaku pergi ke Solo. Disana kami mengunjungi kampung batik laweyan dan kauman. Banyak cerita dalam perjalan tersebut. Setidaknya aku telah mendapat sedikit ilmu mengenai sejarah Indonesia melalui batik dan juga mengenal kota Solo setelah berkunjung kesana.



Ke Pantai Sandrana dan Sundak, Aku pergi kesana bersama teman-teman PPSMB UGM. Sungguh menyenangkan pergi kesana karena ini kali pertama aku melihat pantai di Yogyakarta. Walau diperjalanan terdapat dua kali insiden kecelakaan yang menyebabkan temanku, Icha dan Rizal terluka. Tapi overall, acara ini sungguh menyenangkan dan tidak terlupakan.

Dan untuk Tour ke Borobudur, ini dilakukan bersama Bang Septiar (kakak kelas sewaktu di SMKN 26 Jakarta) bersama teman-temannya yang kini berkuliah di UNPAD. Sebelumnya mereka meminta izin untuk menginap ditempatku karena mereka ada keperluan di Jogja. Karena urusan mereka telah selesai, mereka mempunyai waktu luang dan mengajakku pergi ke Borobudur. Ini adalah pengalaman pertamaku pergi ke Borobudur. Menyenangkan dapat melihat Borobudur dengan jarak yang cukup dekat.



Dan kini Aku telah sampai di penghujung Tahun 2013. 2013 telah memberikan hal yang berbeda dari Tahun sebelumnya. Revolusi dalam pendidikan hidupku telah dibangun ditahun ini. Untuk sahabat-sahabatku, percayalah kalian akan menaklukan UGM ditahun depan.

Terima kasih kepada seluruhnya, setiap orang yang telah berjuang untukku, mnengasihaniku, mendo’akanku dan telah menginspirasiku. Kalian adalah sumber energiku Orangtuaku, Keluargaku, Guru-guruku, teman-temanku. Dalam setiap do’aku sehabis sholat wajib selalu terselip nama kalian.

Sampai Jumpa di Tahun 2014. Dengan masterpiece kehidupan yang akan lebih baru. Akan kulukis karya dari seluruh imajinasi dan ucapanku dalam bentuk perbuatan.

Merupakan sesuatu yang sangat luar biasa bagiku dapat berada di Jogja. Menulis rangkaian-rangkaian catatan hidup seorang pemimpi(n) ini dalam waktu delapan jam.




Jogjakarta, 31 Desember 2013.

Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia
 
;