Jumat, 06 Januari 2012 0 komentar

My Expectation in 2012 (English Task)

2012 has come; almost all of people around the world make a party and celebrate for this one. A New Year brought new hopes and new expectations for us, people must be happy with this. I decided many plans and good idea for this year to be better in the next. Yeah, life without plans is like you wanted to go to somewhere but you don’t know how to get there. 

And now, I’d like to share to you about my expectations in 2012.

  1. Next week, I have a business simulation competition at Binus University and I think it is a big event for every year. Many schools join in this competition to be the winner. As you know until now, I still active in my extracurricular and I will keep my way to be the winner and continuing our history as the winner. 
  2. After that, I want to get good score in final exam. So for this semester, I will do my best for study hard. Even though I have many activities, I still have to focus with this one. I also want to get good position in my internship afterward. The rule that I have to do is I have to keep my rank in top 10. I wish, I success in study and internship.
  3. Then, I also want to join in Global Business Competition. It’s same like the first competition but I think it is the biggest one. Because this competition will follow by students around the world. And if I could pass the qualification and semifinal round, I could go to final round that will be held on August in Deliware, USA. This is a great chance for me to go to abroad. I hope I can be the first Indonesian who can go to final round and success being the winner.
  4. After that, I want My Student Company become the best in Asia Pacific Region next months. For this year, this competition will be held in Jakarta, Indonesia. With the good preparation and pray for all of Indonesian especially our parents, teachers and friends. I believe, it is not hard to do.
  5. Next, I wish my parents; my brother, sisters, my big families, my teachers, and also my friends always get healthy and long life.  So they can do their activities as well.
  6. I hope Indonesia far from disaster. Governments do their activities without do corruption, collusion and nepotism. No rich be richer and the poor be poorer. And Indonesians can life with smile in their face.
At least, I’m very grateful for Allah SWT as my God. You’re always given me healthy and long life. You know I am energetic, you know I am enthusiastic, and you know I am ambitious. Thanks for my parents who always support me and give me pray. Thanks for my teachers who always give me your great know ledges. Thanks for my friends and everyone who always sit next to me when I’m bored and fall down. And the last, thanks for all of you to be my inspiration in my life.
Rabu, 04 Januari 2012 0 komentar

Pandang hidup dan optimisme



Sahabat, cara pandang hidup akan mempengaruhi masa depan seseorang. Karena cara pandang hidup inilah yang akan menjadi cara hidup. Dari cara hidup, akan menentukan cara bersikap. Dan dengan sikap, orang akan menemukan takdirnya. Tidak semua takdir telah tertulis, ada sebagian takdir yang dalam genggaman orang itu sendiri. Selamat membaca cerita motivasi di bawah ini

Seorang ibu menyuruh seorang anaknya membeli sebotol penuh minyak. Ia memberikan sebuah botol kosong dan uang sepuluh rupee. Kemudian anak itu pergi membeli apa yang diperintahkan ibunya. Dalam perjalanan pulang, ia terjatuh. Minyak yang ada di dalam botol itu tumpah hingga separuh. Ketika mengetahui botolnya kosong separuh, ia menemui ibunya dengan menangis, “Ooo… saya kehilangan minyak setengah botol! Saya kehilangan minyak setengah botol!” Ia sangat bersedih hati dan tidak bahagia. Tampaknya ia memandang kejadian itu secara negatif dan bersikap pesimis.

Kemudian, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee lagi. Kemudian anaknya pergi. Dalam perjalanan pulang, ia juga terjatuh. Dan separuh minyaknya tumpah. Ia memungut botol dan mendapati minyaknya tinggal separuh. Ia pulang dengan wajah berbahagia. Ia berkata pada ibunya, “Ooo… ibu saya tadi terjatuh. Botol ini pun terjatuh dan minyaknya tumpah. Bisa saja botol itu pecah dan minyaknya tumpah semua. Tapi, lihat, saya berhasil menyelamatkan separuh minyak.” Anak itu tidak bersedih hati, malah ia tampak berbahagia. Anak ini tampak bersikap optimis atas kejadian yang menimpanya.

Sekali lagi, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee. Anaknya yang ketiga pergi membeli minyak. Sekali lagi, anak itu terjatuh dan minyaknya tumpah. Ia memungut botol yang berisi minyak separuh dan mendatangi ibunya dengan sangat bahagia. Ia berkata, “Ibu, saya menyelamatkan separuh minyak.”

Tapi anaknya yang ketiga ini bukan hanya seorang anak yang optimis. Ia juga seorang anak yang realistis. Dia memahami bahwa separuh minyak telah tumpah, dan separuh minyak bisa diselamatkan. Maka dengan mantap ia berkata pada ibunya, “Ibu, aku akan pergi ke pasar untuk bekerja keras sepanjang hari agar bisa mendapatkan lima rupee untuk membeli minyak setengah botol yang tumpah. Sore nanti saya akan memenuhi botol itu.”

Kita bisa memandang hidup dengan kacamata buram, atau dengan kacamata yang terang. Namun, semua itu tidak bermanfaat jika kita tidak bersikap realistis dan mewujudkannya dalam bentuk KERJA.
(Disadur dari: William Hart, The Art Of Living)

 
;